Pages

Thursday, October 2, 2014

MOTIVASI BELAJAR

Pada penulisan ini, saya akan memberikan informasi tentang motivasi belajar. Dimana seringkali motivasi belajar sangatlah dibutuhkan bagi kita untuk mencapai tujuan pendidikan. Dalam teori kebutuhan dikatakan bahwa setiap individu selalu merasakan adanya suatu kebutuhan yang ingin dicapainya. Tidak ada orang yang sama sekali tiak merasakan adanya tuntutan kebutuhan, karena bila individu tidak merasakan kebutuhan sama sekali maka ia akan berada dalam keadaan diam total sebab ia tidak termotivasi untuk berbuat sesuatu. Keadaan seperti itu tidak pernah dialami oleh manusia. 
Berikut ini beberapa pendekatan atau beberapa hal yang menjadi pokok dalam tehnik pemberian motivasi seseorang(siswa/i) untuk belajar, dengan memanfaatkan pemahaman mengenai kebutuhan individu seperti diuraikan diatas disertai oleh pemahaman akan perbedaan individual yang menjadi pertimbangan yang penting pula. 

1. Ganjaran (Rewards) 
Pemberian ganjaran atau hadiah berkaitan dengan kebutuhan akan harga diri siswa. Bentuk ganjaran yang diberikan dapat bersifat simbolik seperti sertifikat, dapat berupa materi seperti buku, dan dapat pula bersifat psikologis seperti pujian dan pengakuan. Pada umumnya ganjaran materi akan lebih efektif bila diberikan pada siswa tingkat rendah sedangkan ganjaran untuk tingkat yang lebih atas harus lebih berbentuk simbolik dan psikologis. 
Menurut para ahli, ganjaran yang bersifat positif seperti pujian akan memberikan efek yang positif, sedangkan ganjaran negatif seperti hukuman akan merusakkan harga diri dan efeknya akan menurunkan harga diri siswa. Hukuman hanya mungkin efektif dalam memotivasi siswa bila siswa masih dalam tahap kebutuhan mencari rasa aman, sehingga perilakunya didominasi oleh hasrat menghindari hukuman. 

2. Nilai Prestasi 
Nilai prestasi yang diberikan sebagai hasil pekerjaan rumah maupun tugas-tugas di sekolah, akan memiliki nilai motivasi yang tinggi apabila diberikan dengan cara yang tepat. Terutama dalam memberikan nilai terhadap tugas-tugas sekolah sehari-hari, hendaklah dilakukan berdasarkan kemajuan belajar siswa masing-masing, tidak berdasarkan perbandingan dengan prestasi kelompok. Sangat penting untuk menanamkan rasa berhasil dalam diri siswa. Hal ini dapat pula dicapai dengan memberikan tugas sekolah yang bervariasi sehingga setiap siswa akan mempunyai kemungkinan untuk dapat berprestasi sesuai dengan kemampuannya. Keberhasilan akan menaikkan kepercayaan diri sedangkan kegagalan akan menyebabkan siswa membuat tujuan-tujuan yang tidak realistik. 

3. Kompetisi dan Kooperasi 
Dalam situai-situasi tertentu, persaingan dapat menjadi sumber motivasi yang ampuh tetapi dapat pula merusakkan bagi siswa yang lain. Bila akan mengadakan suatu bentuk kompetisi di kelas, haruslah diingat bahwa dalam kompetisi itu setiap siswa harus mempunyai kesempatan untuk menang yang sama besar. Bila kompetisi itu menyangkut prestasi sekolah, maka harus ada pengelompokan kemampuan lebih dulu. Kalau tidak maka situasi kompetisi itu tidak akan memotivasi para siswa dikarenakan bagi mereka yang berkemampuan rendah akan lebih kecil kemungkinan untuk menang dan karenanya bagi mereka lebih baik tidak usah berusaha, sedangkan bagi mereka yang sudah diketahui berkemampuan lebih baik juga tidak akan berkeinginan untuk berusaha dikarenakan mereka merasa tidak mendapat tantangan dari siswa yang lebih bodoh daripada mereka sendiri. 

4. Pengetahuan akan Hasil Belajar 
Untuk setiap tugas sekolah maupun tugas rumah, yang sangat penting artinya dalam motivasi belajar adalah pengetahuan akan hasil. Para siswa sedapat mungkin segera mengetahui hasil pekerjaan mereka. Penelitian telah menunjukkan bahwa pengetahuan akan hasil pekerjaan sangat efektif dalam memotivasi belajar. 
Tugas harian di sekolah sangat baik bila diperiksa oleh siswa sendiri sehingga siswa segera mengetahui hasilnya. Para guru kemudian dapat mendiskusikan jawaban salah serta memberikan jawaban yang benar kepada siswa. 

5. Tingkat Aspirasi 
Tingkat aspirasi, dalam hal ini tidak lain merupakan tingkat kesukaran tugas atau tujuan belajar yang harus dicapai oleh siswa. Tingkat aspirasi sangat erat kaitannya dengan konsep diri siswa mengenai kemampuannya sendiri. Bagaimana siswa menghayati tingkat kesulitan tugas akan mempunyai daya motivasi yang berbeda-beda. 
Di bawah ini hanya akan dilihat aspek kemampuan belajarnya saja, dikarenakan aspek ini dianggap sebagai salah satu aspek yang sangat penting dalam menentukan hasil belajar. 

Mereka yang kemampuan belajarnya rendah biasanya dikenal dengan mereka yang lambat belajar atau lambat mengerti dan memahami. Beberapa petunjuk berikut perlu dipahami. 
  • Mereka yang lambat belajar lebih mudah dimotivasi oleh pujian, bukan oleh kritik. 
  • Mereka yang lambat belajar harus dilayani dengan kesabaran pihak guru yang besar. Ketidaksabaran akan menghilangkan keinginan mereka untuk belajar. 
  • Bentuk-bentuk motivator yang efektif bagi siswa yang lambat belajar antara lain ganjaran yang segera diberikan, penentuan tujuan belajar jangka pendek, pujian dan dorongan langsung. 
Pada sisi lain, terdapat siswa yang cepat belajar dikarenakan kemampuan intelektualnya yang superior. Bagi mereka ini perlu diperhatikan hal berikut. 
  • Celaan dan kritik seringkali lebih efektif bagi mereka sebagai motivator karena merupakan tantangan bagi mereka yang cepat belajar. 
  • Pengulangan akan mudah membosankan bagi mereka. Karena itu berikan tugas yang lebih sukar dari yang sudah-sudah, jangan hanya memberikan tugas yang serupa dalam jumlah lebih banyak dikarenakan mereka akan segera bosan. 
  • Sedapat mungkin berikan mereka kebebasan menentukan tujuan belajar dan berikan kesempatan untuk mencapainya. Terlalu banyak tujuan yang ditentukan oleh pihak orang lain akan menghilangkan motivasi mereka dalam belajar.
Kondisi lingkungan seperti keadaan alam, tempat tinggal, dan pergaulan juga dapat mempengaruhi motivasi belajar. Lingkungan yang nyaman dapat menumbuhkan dorongan untuk belajar, dan sebaliknya lingkungan yang kurang menyenangkan atau yang menimbulkan kegaduhan dapat mengganggu konsentrasi dan membuat kita menjadi tidak ingin belajar.
Seperti itulah kurang kebih informasi yang dapat saya bahas mengenai motivasi belajar. Terima kasih.

0 komentar:

Post a Comment